5 Penemuan Keren yang Diciptakan oleh Anak-Anak

Penemuan yang diciptakan oleh anak-anak
Penemuan yang diciptakan oleh anak-anak (gambar oleh Clint Patterson dalam unsplash.com)

Anda mungkin berasumsi bahwa orang dewasalah yang menemukan teknologi baru yang mengubah dunia. Akan tetapi, fakta ini mungkin mengejutkan Anda: beberapa penemuan menarik diciptakan oleh anak-anak, dan hasil penemuan itu populer hingga saat ini.

5 Penemuan keren yang diciptakan oleh anak-anak

Berikut adalah lima penemuan keren yang diciptakan oleh anak-anak.

1. Huruf Braille – Louis Braille (15 tahun)

Louis Braille, putra seorang pembuat sepatu, buta sejak usia 3 tahun. Saat berusia 15 tahun, dia membuat font khusus untuk orang yang tidak bisa melihat. Ini merupakan pengembangan dari sistem tulisan “night writing“, yang dibuat oleh kapten artileri Charles Barbier untuk membantu prajurit Perancis membaca pesan-pesan rahasia di malam hari tanpa harus menyalakan lampu.

Braille memperkenalkan sistem tulisannya dengan nama Braille. Sistem tulisan ini terdiri dari titik-titik yang ditekan pada permukaan kertas dengan menggunakan sebuah alat yang disebut stylus. Penemuan ini sangat membantu orang-orang yang buta atau kurang melihat untuk membaca dan menulis, dan sekarang telah menjadi standar internasional untuk penulisan bagi orang-orang yang kehilangan penglihatannya.

2. Lampu natal – Albert Sadacca (15 tahun)

Seperti dikutip dari Science Made Fun, sebelum ditemukannya lampu natal pada tahun 1917 oleh Albert Sadacaa, seorang anak berusia 15 tahun, masyarakat menggunakan lilin untuk menerangi pohon natal. Albert Sadacca kemudia membuat sejenis lampu yang terbuat dari plastik yang dapat menyimpan cahaya dan memancarkannya kembali setelah lampu utama dimatikan.

Lampu ini kemudian disebut Nite-Glow dan segera menjadi salah satu produk yang paling populer di pasaran yang digunakan untuk menerangi pohon natal. Albert sadacca sendiri merupakan anak dari seorang pedagang lampu yang berbasis di New York.

3. Trampolin – George Nissen (16 tahun)

Trampolin pertama kali ditemukan oleh seorang pria muda berusia 16 tahun
Trampolin pertama kali ditemukan oleh seorang pria muda berusia 16 tahun (gambar oleh PublicDomainPictures dalam pixabay.com)

Trampolin pertama kali ditemukan oleh seorang pria muda bernama George Nissen pada tahun 1930-an, ketika ia berusia 16 tahun. Nissen adalah seorang atlet senam lantai. Ia terinspirasi oleh pertunjukan akrobatik yang dilakukan oleh orang-orang di Tiongkok, yang menggunakan jaring-jaring yang terpasang pada tiang-tiang kayu untuk melakukan pertunjukan.

Ia kemudian menciptakan sebuah alat yang terdiri dari jaring yang terpasang pada sebuah frame besi yang disebut trampolin. Alat ini pertama kali digunakan untuk latihan akrobatik, tapi kemudian mulai digunakan untuk hiburan dan olahraga. Trampolin sekarang telah menjadi salah satu alat olahraga yang paling populer di seluruh dunia dan telah disertifikasi sebagai olahraga resmi oleh Federasi Olahraga Trampolin Internasional.

4. Es lilin – Frank Epperson (11 tahun)

Es lilin pertama kali ditemukan oleh Frank Epperson, bocah berusia 11 tahun
Es lilin pertama kali ditemukan oleh Frank Epperson, bocah berusia 11 tahun (gambar oleh joan_njenga dalam pixabay.com)

Es lilin pertama kali ditemukan oleh Frank Epperson, bocah berusia 11 tahun, pada tahun 1905, yang pada saat itu tinggal di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Pada suatu malam, ia lupa untuk menutup botol air soda yang ia gunakan ketika membuat es sirup di luar rumahnya. Keesokan harinya, ia menemukan bahwa es sirup tersebut membeku karena suhu yang sangat dingin di luar rumah.

Epperson kemudian menemukan bahwa es tersebut dapat dikeluarkan dari botol dengan mudah dan terasa lezat ketika dimakan. Ia kemudian menamakan es tersebut “es lilin” karena terlihat seperti lilin yang dikeluarkan dari cetakan. Es lilin kemudian menjadi salah satu makanan yang paling populer di Amerika Serikat dan telah diadopsi di seluruh dunia sebagai salah satu makanan yang disukai oleh banyak orang.

5. Obat anti cegukan, Hiccupops – Mallory Cuveman (13 tahun)

Pada usia 13 tahun, Mallory Cuveman menemukan obat baru untuk mengurangi atau menghilangkan cegukan. Para ilmuwan sangat terkejut dengan betapa sederhananya resepnya, terbuat dari bahan-bahan alami, yaitu gula, cuka sari apel, dan permen biasa.

Dr. Shutze kemudian membantu penemuan itu dan memberi nama ramuan tersebut yaitu Hiccupops, dan mencampur bahan-bahan tersebut ke dalam sebuah permen yang mudah dipegang dan dikonsumsi. Hiccupops telah terbukti efektif dalam mengurangi atau menghilangkan cegukan pada banyak orang, dan saat ini tersedia dalam beberapa varian rasa yang berbeda.

Baca juga: Menyikapi Kegagalan Seperti Cara Berpikir Seorang Ilmuwan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *