Sampai saat ini Indonesia masih melahirkan banyak atlet bulu tangkis berprestasi. Sebelum mereka, telah ada Legenda bulu tangkis Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa dan negara dengan menoreh prestasi yang luar biasa di kancah internasional.
7 Legenda bulu tangkis Indonesia
Berikut adalah 7 legenda bulu tangkis Indonesia pilihan pembaharu. Dengan sejumlah prestasi yang luar biasa di kejuaraan internasionl, mereka telah mengharumkan nama bangsa dan negara.
1. Tan Joe Hok
Tan Joe Hok merupakan atlet bulu tangkis kebanggan Indonesia di era tahun 1950-an hingga 1960-an. Pada tahun 1959, setelah mengalahkan Malaysia sebagai rival terkuat Indonesia saat itu, ia berhasil menjuarai ajang bergengsi All England.
Tak hanya All England, legenda bulu tangkis indonesia ini juga berhasil memenangkan kejuaran bergengsi lainnya, termasuk Piala Thomas sebanyak tiga kali, kejuaran Amerika Open dan Kanada Open, masing-masing selama 2 tahun berturut-turut.
Atas prestasi-prestasinya tersebut, pemerintah Indonesia memberi gelar kehormatan Bintang Jasa Nararya untuknya.
3. Rudy Hartono
Nama Rudy Hartono tentu tidak asing lagi karena prestasinya. Tidak tanggung-tanggung, legenda bulu tangkis yang satu ini berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan memenangkan kejuaran All England sebayak 8 kali.
Atlet bulu tangkis dengan nama lengkap Rudy Hartono Kurniawan ini, lahir di Surabaya, 18 Agustus 1949. Karena kegemarannya bermain bulu tangkis sejak usianya masih delapan tahun, Ayahnya mengarahkannya untuk menjadi atlet profesional.
Dengan kerja keras dan pelatihan yang insentif, ia kemudian berhasil meraih gelar juara All England, bahkan saat usianya masih 18 tahun. Pada saat itu, ia mengalahkan juara bertahan Tan Aik Huang dari Malaysia.
Prestasi Rudy Hartono lainnya yaitu US Open, Canadian Open, Denmark Open, dan World Championships. Gelar kehormatan bintang jasa utama diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia atas prestasinya yang luar biasa.
3. Liem Swie King
Legenda bulutangkis Indonesia berikutnya yaitu Liem Swie King. Bersinar persis setelah era Rudy Hartono, Swie King menjadi pewaris kejayaan Rudy di kejuaraan All England dengan enam kali beruntun menjadi finalis (1976-1981) dengan tiga di antaranya menjadi juara (1978, 1979, 1981).
Pria yang lahir di Kudus pada tanggal 28 Februari 1956 ini dijuluki sebagai King Smash karena kemampuannya yang luar biasa dalam pukulan jumping smash.
Selain itu, puluhan medali lainnya, diantaranya medali emas tunggal putra Asian Games di Bangkok 1978, dan tiga medali emas Piala Thomas (1976, 1979, 1984) dari enam kali membela tim Piala Thomas.
4. Susi Susanti
Dianggap sebagai salah satu atlet bulu tangkis tunggal putri terbaik sepanjang masa, Susy Susanti berhasil meraih juara di berbagai kejuaraan internasional. Medali emas pertamanya diraih pada Olimpiade 1991. Ia juga berhasil meraih juara di Kejuaraan Dunia IBF 1993, World Championship sebanyak 4 kali dan All England 4 kali.
Legenda bulu tangkis yang lahir pada tanggal 11 Februari 1971 ini, dikenal sebagai pebulu tangkis yang mempunyai kemampuan footwork yang cepat, pergelangan tangan yang kuat, dan mental yang tangguh.
Penghargaan yang diterimanya, diantaranya Badminton Hall of Fame yang diberikan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia pada tahun 2004, dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama pada tahun 1992.
Kisah hidupnya yang menginspirasi diangkat menjadi sebuah film berjudul “Susi Susanti: Love All” yang tayang pada tahun 2019.
5. Alan Budikusuma

Legenda bulu tangkis selanjutnya merupangan pasangan dari legenda bulu tangkis Susi Susanti yang menikah pada tahun 1997. Ya, dialah Alan Budikusuma.
Alan berhasil meraih medali emas untuk nomor tunggal putra bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992. Menariknya, di olimpiade yang sama, susi susanti juga berhasil meraih medali emas.
Prestasi Alan lainnya, termasuk kejuaraan Malaysia Open 1995, Indonesia Open 1993, dan Jerman Open 1992. Atas prestasinya tersebut, suami Susy Susanti ini juga diberi gelar kehormatan Bintang Jasa Utama oleh pemerintah Indonesia.
6. Ricky Subagja dan Rexy Mainaky
Dari pasangan ganda, gelar legenda bulu tangkis Indonesia patut disematkan kepada pasangan ganda putra Ricky Subagja dan Rexy Mainaky.
Sankin hebatnya, pasangan ini berhasil menjuarai hampir seluruh turnamen bergensi dunia, seperti Medali Emas Olimpiade (1996), Asian Games (1994, 1998), Juara Dunia (1995), Juara All England (1995, 1996).
7. Taufik Hidayat
Terakhir, legenda bulu tangkis Indonesia yang juga tidak boleh dilewatkan, yaitu Taufik Hidayat. Ia pernah mencatatkan namanya sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat, mencapai 305 km/jam pada tahun 2006, dan pukulan backhand smash tercepat yang mencapai 206 km/jam.
Taufik meraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo-shon dari Korea Selatan di babak final. Selama perjalanan kariernya, Taufik Hidayat telah meraih juara pertama di berbagai ajang bergengsi skala internasional seperti Brunei Open 1998 dan Asian Games 2002, Olimpiade 2004, Kejuaraan Dunia 2005, dan Piala Thomas 2000 dan 2002.
Pebulu tangkis yang terkenal di era 2000-an ini, pada saat itu memiliki lawan-lawan yang tidak mudah. Sebut saja Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade. Mereka bersama Taufik disebut sebagai “Fantastic Four Badminton”.
Baca juga: Pele meninggal dunia, Pesan Belasungkawa Datang dari Klub dan Pemain Sepakbola