Saat Sedang Kelelahan, Kita Cenderung Melakukan Pembelian Impulsif

Saat kelelahan, kita cenderung melakukan pembelian impulsif
Saat kelelahan, kita cenderung melakukan pembelian impulsif (gambar oleh HutchRock dalam pixabay.com)

Hati-hati berbelanja pada saat Anda sedang kelelahan. Sebab, kelelahan mungkin mendorong kita untuk melakukan pembelian impulsif, pembelian yang tidak terencana, yang mungkin berdampak pada pengeluaran berlebihan, boros, dan tidak bijak.

Teruslah membaca penjelasan di bawah ini untuk memahami hubungan antara kelelahan dengan pembelian impulsif, dan bagaimana Anda dapat menghindari kecenderungan perilaku tersebut.

Saat sedang kelelahan, kita cenderung melakukan pembelian impulsif, pengeluaran berlebihan

Chris Browning, pendiri podcast Popcorn Finance, mengatakan bahwa dia melakukan pembelian paling ceroboh saat dia kelelahan, seperti dikutip dalam laman cnbc.com.

“Ketika sudah larut malam atau saya mengalami hari yang panjang dan saya kelelahan, saya menemukan bahwa apa yang biasanya menjadi pembelian yang membuat saya menderita, karena saya terlalu gugup atau berkonflik tentang membelanjakan uang, bisa menjadi keputusan impulsif yang cepat, ”katanya dalam laman cnbc.com.

Begitu juga dengan Bernadette Joy, pembawa acara podcast Crush Your Money Goals, pernah mengatakan bahwa di penghujung hari yang “melelahkan”, dia suka berbelanja. “Ini hampir seperti berbelanja adalah penambah energi atau dopamin,” kata Joy.

Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan kecenderungan ini? Kecenderungan mengeluarkan uang terlalu banyak saat kita sedang lelah dapat dijelaskan dengan teori psikologis yang disebut penipisan atau deplesi kognitif, seperti dilansir dalam laman cbnc.com.

Hubungan antara deplesi kognitif, kelelahan, dan pembelian impulsif

Menurut Ross Steinman, seorang profesor psikologi di Widener University yang mempelajari perilaku konsumen, penipisan atau deplesi kognitif bekerja seperti berikut ini: Saat kita baru bangun, energi kognitif kita tinggi, atau “bank otak” kita penuh dengan energi. Ini membantu kita dalam membuat keputusan sepanjang hari.

Namun, di penghujung hari, otak kita akan lebih lelah, yang mengarah pada keputusan yang lebih tidak rasional, yang memungkinkan kita berbelanja atau membeli produk atau jasa secara impulsif

Jika kita melihat-lihat toko atau mulai berbelanja online pada titik di mana energi kognitif kita berada pada titik terendah, kita kurang mampu membuat keputusan yang rasional daripada yang mungkin kita lakukan di awal hari, di mana energi kognitif masih penuh.

Steinman menjelaskan, “Yang mungkin mereka lakukan jika mereka melakukannya pada tingkat optimal dalam hal tidur dan pengambilan keputusan adalah mengevaluasi harga atau mencari kupon, tetapi ketika mereka kurang tidur atau lelah, mereka hanya akan melakukan sedikit hal itu karena mereka tidak melakukannya. tidak memiliki sumber daya kognitif untuk dialokasikan.”

Menurut steinman, jika kita mengalami hari yang sangat menantang, kita mungkin juga merasa “layak” mengambil keputusan yang mudah. “Pada dasarnya yang terjadi adalah orang-orang memberi diri mereka izin untuk berbelanja secara royal,” katanya.

Bagaimana menghindari pembelian impulsif saat kita sedang kelelahan, cobalah ‘masa pendinginan’

Steinman kemudian memberikan tips bagaimana menghindari pembelian impulsif sewaktu kita berbelanja saat sedang kelelahan. Misalnya, kita baru pulang dari hari kerja yang melelahkan, dan melihat produk-produk di toko online. Sebelum menekan tombol “checkout”, sebaiknya tunggu sebentar.

″ Biarkan di keranjang Anda selama 24 jam dan pikirkan apakah Anda benar-benar perlu membelinya,” katanya.

Steinmann menjelaskan bahwa selama waktu itu, kita akan melalui “masa pendinginan”, yang memungkinkan kita untuk kembali ke “keadaan emosional yang lebih konsisten”. Ketika kita kembali ke sana di kemudian hari, ketika energi kognitif kita tinggi, kita akan membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Jika kita sering berbelanja saat lelah, kita juga bisa mulai mengalokasikan sejumlah uang dalam anggaran kita, khusus untuk pembelian impulsif ini. Dengan cara ini, kita jadi memiliki penyangga jika kita sesekali tergelincir, melakukan pembelian impulsif, dan belanja secara royal.

Baca juga: Seni untuk Memulai Gaya Hidup Minimalis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *