Fungsi Lubang pada Kemasan Kopi

lubang pada kemasan kopi
Katup atau lubang pada kemasan kopi (gambar oleh Battlecreek Coffee Roasters dalam unsplash.com)

Meskipun menyenangkan mencium aroma biji kopi dari lubang pada kemasan kopi, tetapi sebenarnya lubang pada kemasan tersebut dibuat bukan untuk tujuan itu.

Jadi apa sebenarnya alasan dibalik sebuah celah atau lubang pada kemasan kopi?

Fungsi lubang pada kemasan kemasan kopi

Sementara kita beranggapan bahwa lubang pada suatu kemasan adalah suatu jenis cacat kemasan yang menjadikan makanan mudah basi, lubang pada kemasan kopi justru sebaliknya, seperti dikutip dalam laman rd.com.

Lubang pada kemasan kopi sebenarnya berfungsi untuk menjaga agar biji kopi dalam kondisi terbaik dan tetap segar di dalam kemasan.

Celah atau lubang ini lebih tepatnya terdapat pada bagian katup plastik yang terpasang di kemasan. Katup satu arah ini dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan CO2 yang dihasilkan dari biji kopi keluar dari kemasan, tetapi mencegah udara luar atau kelembapan (penyebab yang merusak rasa makanan) masuk ke dalam kemasan.

Menurut Marissa Russel, pendiri dan CEO Acquired Coffee, setelah disangrai, biji kopi terus mengeluarkan CO2 selama beberapa hari. Proses ini disebut de-gassing, dan terjadi bahkan setelah biji kopi dimasukkan ke dalam kemasan, demikian laporan dalam laman rd.com.

“Jika gas-gas (CO2) ini tidak dapat keluar, mereka akan menumpuk di dalam kantong, menyebabkan biji kopi menjadi basi dan kehilangan rasanya seiring waktu,” kata Russel dalam laman rd.com.

Selain itu, akumulasi karbon dioksida juga dapat menyebabkan ledakan pada kemasan kopi. Jika kemasan kopi terisi terlalu banyak gas CO2, kantong akan terbuka bahkan menimbulkan ledakan, dan merusak kopi.

Pada dasarnya paparan udara luar atau penumpukan karbon dioksida tidak mempengaruhi hal-hal seperti berapa banyak kafein dalam kopi, itu memiliki dampak pada kualitas rasa biji kopi.

Apakah semua kemasan kopi harus memiliki katup berlubang?

Meski begitu, tidak semua kemasan kopi menyertakan dan memerlukan katup berlubang. Ini bergantung dari bagaimana proses pemanggangan dan pengemasan biji kopi, dalam laporan laman rd.com.

“Beberapa pemanggang kopi spesial memilih untuk tidak menggunakan katup, karena mereka lebih memilih bijinya dide-gas secara alami sebelum dikemas, yang dapat menghasilkan profil rasa yang lebih bernuansa dan kompleks,” jelas Russel dalam laman rd.com.

Untuk biji yang disangrai dan dikemas dengan cara ini, tidak diperlukan lubang pada kemasan karena tidak ada CO2 yang dilepaskan setelah pengemasan. Namun, untuk sebagian besar kopi yang diproduksi secara massal, penggunaan lubang atau katup merupakan standar industri.

Baca juga: Asal Usul Nama Kue Keranjang, Legenda, dan Maknanya dalam Perayaan Tahun Baru Imlek

Tidak ada perbedaan bagaimana cara membuka dan menyimpan biji kopi, apakah itu dari kemasan yang memiliki katup berlubang atau tidak.

Cukup buka seperti biasa dengan menyobek atau memotong bagian atas kemasan kopi. Kemudian setelahnya, simpan biji kopi di tempat yang kedap udara untuk menjaga rasa dan kesegarannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *