Konteksnya sama-sama tentang suatu pemberian dari masing-masing pihak pasangan selama rangkaian prosesi pernikahan, tetapi terdapat perbedaan yang mendasar antara istilah hantaran, seserahan, dan mahar.
Tak hanya sekedar tradisi, sebagai sebuah bentuk kasih sayang serta komitmen, hantaran, seserahan, dan mahar dapat memperkuat ikatan pernikahan. Pahami perbedaan hantaran, seserahan, dan mahar, saling berbagi dan sambut pernikahan dengan kehangatan dan kebahagian.
Perbedaan hantaran, seserahan, dan mahar
Perbedaan hantaran, seserahan, dan mahar terutama dalam hal siapa pihak yang memberikan, tujuan dan makna di baliknya, serta wujud dan jenis pemberian. Berikut akan dijelaskan masing-masing perbedaan tersebut.
Pihak mempelai yang memberikan
Perbedaan hantaran, seserahan, dan mahar yang pertama yaitu dalam hal siapa pihak yang memberikan. Sementara hantaran diberikan oleh kedua belah pihak saling berbalasan, baik pihak pengantin laki-laki maupun perempuan, seserahan dan mahar diberikan oleh pihak pengantin laki-laki kepada pengantin perempuan.
Jadi, dalam hal ini pihak pengantin laki-laki perlu menyiapkan ketiganya, baik hantaran, seserahan dan mahar. Sementara itu, yang perlu disiapkan pihak perempuan hanyalah hantaran, sebagai bentuk balasan atas hantaran yang telah dibawa oleh pihak pengantin laki-laki.
Perbedaan tujuan dan makna pemberian hantaran, seserahan, dan lamaran
Terdapat perbedaan tujuan dan makna pemberian antara hantaran, seserahan, dan lamaran. Hantaran, yang biasanya dibawa pada saat pertama kali pihak calon pengantin pria dan wanita bertemu, diberikan sebagai oleh-oleh untuk mempererat hubungan silahturahmi kedua belah pihak. Tak hanya pihak pria, pihak wanita juga dapat memberikan hantaran kepada pihak pria sebagai balasan dari hantaran yang dibawa pihak pria.
Sementara itu, seserahan yang diberikan pengantin pria kepada calon pengantin wanita merupakan simbol kesanggupan dan kesiapan pengantin pria untuk menanggung kebutuhan mempelai wanita. Biasanya diberikan pada saat lamaran pernikahan, seserahan disimbolkan sebagai tanda pengikat hati antara kedua pihak keluarga.
Lain halnya dengan mahar,sebagai hak murni calon pengantin wanita, pihak pria memberikan mahar kepada pihak wanita sebagai syarat sahnya sebuah pernikahan, terutama dalam agama islam. Tanpa adanya mahar, pernikahan itu dianggap tidak sah di mata agama.
Perbedaan wujud, sifat, dan jenis pemberian hantaran, seserahan, dan mahar

Selanjutnya, perbedaan hantaran, seserahan, dan mahar dapat dilihat dari perbedaan wujud, sifat, dan jenisnya. Sementara hantaran dan lamaran merupakan bagian dari tradisi adat, sehingga tidak bersifat wajib, mahar bersifat wajib sebagai syarat sah atau tidaknya suatu pernikahan.
Pada pertunangan modern, tak jarang proses pemberian hantaran dan seserahan ini ditiadakan, dan hanya ditandai dengan proses penyematan cincin tunangan saja. Tetapi mahar tidak bisa tidak harus diberikan pihak pria kepada wanita.
Perbedaan wujud dan jenis pemberian
Yang terakhir, hantaran, seserahan, dan mahar berbeda dalam hal wujud dan jenis pemberian. Hantaraan umumnya berwujud sebagai oleh-oleh atau buah tangan berupa berbagai macam ransuman atau makanan, seperti misalnya kue-kue tradisional, buah-buahan, ataupun bahan-bahan pokok seperti beras, gula, minyak, dan sebagainya.
Baca juga: Maison Zizi, Provide Buket Bunga Dekorasi Pernikahan Tangerang dan Jakarta
Sementara itu, sebagai simbol kesanggupan dan kesiapan pengantin pria untuk menanggung kebutuhan mempelai wanita, seserahan biasanya berupa wujud barang-barang keperluan mempelai wanita yang dikemas cantik, seperti misalnya sepaket kosmetik, pakaian, bahan kain, perhiasan, sepatu, tas, dan sebagainya. Selain diberikan saat lamaran, seserahan dapat juga diberikan pada hari H prosesi pernikahan atau akad nikah.
Meski umumnya mahar berupa benda yang cukup bernilai, pada prinsipnya, mahar bisa berupa benda apapun yang tidak memberatkan pihak pria. Sebagai hak murni pengantin wanita, dan syarat sahnya suatu pernikahan, umumnya mahar yang diberikan berupa perhiasan, uang tunai, atau seperangkat alat sholat.