Cara Mengatasi Burnout Agar Lebih Tenang Menjalani Aktivitas

Ilustrasi Burnout (Foto oleh Anna Shvets- Pexels.com)

Ada istilah dalam dunia psikologi yang disebut dengan burnout. Ini adalah suatu kondisi ketika kamu merasa lelah baik secara fisik, emosi, maupun psikologis sebagai akibat dari tekanan atau stres yang berlangsung lama. Jika dibiarkan berlarut-larut, akan membahayakan psikis dan fisik kamu. Jika tanda-tandanya muncul, kamu perlu segera mencari cara untuk mengatasi burnout.

Rasanya hari-hari begitu melelahkan, berjalan tanpa ada tujuan. Beraktivitas penuh dengan kemalasan. Hilang fokus, pekerjaan jadi berantakan. Gejala ini mungkin saja muncul ketika kamu mengalami burnout.

Burnout dapat dialami oleh siapa saja. Misalnya saja orang yang sering memaksakan diri untuk terus bekerja, mereka yang kurang apresiasi dari pekerjaan yang telah dilakukan, ibu rumah tangga yang stres di rumah, orang-orang yang memiliki beban berat dalam bekerja, dan mereka yang memiliki pekerjaan yang monoton. Semuanya bisa saja mengalaminya.

Dampak dari burnout bisa membuat seseorang kesulitan dalam beraktivitas, kewalahan dalam mengelola rutinitasnya, tidak berdaya, perasaan kecewa, lelah, kehilangan energi. Bahkan dapat membuat seseorang kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan pekerjaannya. Jika tidak segera diatasi, hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi.

Cara Jitu Mengatasi Burnout

Ilustrasi Burnout (Foto oleh Nathan Cowley – Pexels.com)

Bagaimana cara mengatasi burnout? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Membuat Prioritas

Ilustrasi Membuat Prioritas (Foto oleh Brett Jordan – Pexels.com)

Cara mengatasi burnout yang pertama, kamu bisa mulai dengan mengelompokkan pekerjaan mana yang penting sampai tidak penting, sesuai dengan prioritas. Nah dari kebiasaan membuat to do list ini, kamu bisa memilih mana yang harusnya kamu kerjakan dan selesaikan satu per satu. Supaya kamu tidak bingung lagi menentukannya dengan melihat prioritas yang telah dibuat. 

Dengan begitu, akan ada kontrol dalam setiap aktivitas yang kamu lakukan. Ada pengingat yang membuat kamu bergerak. Cara ini akan sedikit mengurangi beban di dalam pikiran atas aktivitas yang sedang dilakukan. Yang terpenting adalah kamu menghargai setiap proses yang telah kamu lakukan. Ambil jeda sejenak untuk merefresh kembali pikiran, lalu melangkah lagi untuk menyelesaikan pekerjaan. 

2. Memberikan Apresiasi pada Progres Yang Dilakukan Diri

Ilustrasi Apresiasi Diri Sendiri (Foto oleh Julia Avamotive – Pexels.com)

Dalam bekerja, kamu tidak bisa selalu sempurna dan selesai tepat pada waktunya. Hargai progres yang telah kamu lakukan tersebut supaya kamu tidak lelah dengan beban pikiran dan tanggung jawab yang perlu kamu selesaikan.

Perlahan tapi pasti kamu akan mencapai target-target yang lebih tinggi. Namun ingat, untuk mencapai hal ini pasti butuh waktu yang tidak sebentar. Proses jauh lebih penting daripada hasil yang sempurna. Setiap diri butuh waktu untuk berkembang. 

Tugas kamu adalah menghargai diri sendiri dengan progres ini. Apresiasi setiap kinerja yang telah dilakukan. Pencapaian akan selalu mengikutinya di belakang. Hal ini penting sekali untuk diperhatikan. Jangan terlalu keras dengan diri sendiri.  Setiap orang pasti punya limit atau batas, kerjakanlah sesuai dengan kemampuan optimalmu. Supaya kamu tidak capek sendiri nantinya.

3. Jaga Keseimbangan Hidup

Ilustrasi Keseimbangan Hidup (Foto dari Pexels.com)

Penting untuk kamu mengambil jeda dari rutinitas kerja. kamu butuh healing, istirahat untuk mengembalikan energi yang hilang. Lakukan sesuatu yang menyenangkan yang biasa kamu lakukan untuk menghilangkan penat. Bisa dengan membaca buku, minum kopi, hang out bareng temen, makan atau berbelanja keperluan, atau hal yang menyenangkan lainnya.

Ingat 7 kebiasaan yang menjadi kunci sukses karir seseorang yang ditulis oleh Stephen Covey dalam bukunya “The 7 Habits of Highly Effective Teens”, yang tertulis pada artikel sebelumnya, “Rahasia Agar Hidup lebih Produktif dan Efektif”. 

Kunci yang ketujuh adalah “Asahlah Gergaji” artinya di sini adalah kamu perlu untuk mengambil jeda dalam bekerja untuk menjaga kesegaran pikiran dan motivasi dalam diri. Stephen Covey menggambarkan hal ini dengan ilustrasi seseorang yang sedang menggergaji sebatang pohon besar. Berjam-jam ia mencobanya tetapi tidak ada kemajuan yang berarti. Tanpa menyadari bahwa gergaji yang ia gunakan tumpul. 

Jika saja seseorang itu mengambil jeda waktu untuk mengasah gergajinya, ia akan lebih mudah dan cepat menebang pohon itu. Mengasah gergaji ini bisa dikonotasikan sebagai hal yang menyenangkan, menyalurkan hobi, liburan, untuk me-recharge energi dan mengembalikan semangat dan motivasi. Itulah pentingnya mengambil jeda. 

4. Perhatikan Gaya Hidup

Ilustrasi Gaya Hidup (Foto oleh juan mendez – Pexels.com)

Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah perhatikan gaya hidup kamu. Makanan yang kamu makan, yang tentunya harus sehat dan bergizi ya. Kemudian sering meluangkan waktu untuk berolahraga dan menjaga kesehatan tubuh kamu. 

Selanjutnya adalah tidur yang cukup. Jam tidur yang cukup juga menunjang kamu untuk bekerja lebih baik. Mengurangi jam tidur membuat badan menjadi tidak bugar bukan? Jangan sering-sering begadang ya. Meskipun dikejar deadline juga harus diusahakan untuk waktu tidur yang cukup. Supaya kerjanya juga optimal.

5. Ceritakan Masalahmu pada Orang Yang Tepat

Ilustrasi Bercerita (Foto oleh Ivan Samkov – Pexels.com)

Ada kalanya memang segala sesuatu tidak bisa dihadapi sendiri. Maka ketika kamu mengalami kondisi seperti ini, carilah orang-orang yang bisa kamu ajak bercerita dan menjernihkan kembali pikiran. Dengan mengeluarkan beban yang ada di pikiran, jiwamu pasti akan merasa lebih tenang. 

Ceritakanlah masalahmu kepada orang yang tepat. Artinya orang yang kamu percaya, yang memahami kondisimu, dan mereka yang benar-benar peduli dan bisa membantumu untuk me-release emosi yang sedang bergejolak di dalam dirimu.

6. Berolahraga

Ilustrasi Berolahraga (Foto dari pexels.com)

Sering berolahraga bukan hanya akan menyehatkan fisik lho. Menurut Halodoc, berolahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan mempengaruhi hypothalamic-pituitary-adrenal axis (HPA). Nah, HPA ini yang akan mempengaruhi sistem limbik di dalam otak kita. Lebih jauh lagi hal inilah yang akan turut serta dalam mengontrol suasana hati dan motivasi di dalam diri. 

Sistem kerja hormon endorfin, serotonin, dan dopamin juga terpengaruh dengan adanya aktivitas olahraga. Endorfin ini ternyata juga turut memberikan efek euforia dalam otak kita sehingga menstimulasi ketenangan. Lalu dopamin adalah hormon kebahagiaan yang dapat meningkatkan mood. Sedangkan serotonin juga secara tidak langsung memberikan dampak pada suasana hati. 

Ada banyak manfaat yang akan didapatkan saat kamu rutin meluangkan untuk berolahraga. Badan sehat, pikiran pun juga sehat, akan hilang segala rasa penat.

Itu tadi adalah beberapa tips yang dapat dilakukan agar kamu tidak mengalami burnout yang berkepanjangan. Baik kamu yang sekarang memiliki kesibukan sebagai mahasiswa, bekerja, ibu rumah tangga, pegawai kantoran, dan apapun kesibukanmu, kesehatan jiwa dan raga adalah yang utama.

Kalau waktunya kerja ya kerja, kalau waktunya istirahat ya istirahat. Jangan terlalu menekan diri untuk terus bekerja setiap saat. Tubuh juga punya hak untuk istirahat. Manfaatkan waktu kamu sebaik mungkin, masa muda tidak terulang untuk kedua kalinya. Jadi tetap dijaga kesehatannya. Semangat ya 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *