Karena tak ada satu pun dari kita yang sempurna, bagaimana kita bisa menerima kekurangan, kelemahan, kesalahan, atau kegagalan kita di antara kekuatan dan kelebihan kita, dan melanjutkan hidup dengan lebih baik? Penerimaan diri (self acceptance) adalah kuncinya, atau paling tidak itu adalah awal dari pertumbuhan diri kita.
Berikut di bawah ini selengkapnya tentang apa itu penerimaan diri (self acceptance), seperti apa pentingnya dalam kehidupan kita, dan bagaimana mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa itu penerimaan diri (self acceptance)?
Penerimaan diri (self acceptance) adalah tindakan atau kemampuan untuk menerima diri sendiri dan semua sifat kepribadian Anda apa adanya[1]. Anda menerima semua atribut fisik dan mental Anda terlepas dari apakah itu positif atau negatif.
1. Penerimaan diri (self acceptence) berarti Anda mampu mengenali diri Anda
Penerimaan diri (self acceptance) berarti Anda mampu melihat diri sendiri dengan cukup akurat dan dapat mengidentifikasi apa yang Anda kuasai dan tidak Anda kuasai[2].
Ketika kita hanya fokus pada kekuatan diri saja, kita berisiko membangun perasaan diri yang berlebihan yang mungkin menghambat perkembangan kita di bidang yang diperlukan.
Di sisi lain, orang yang hanya memikirkan kelemahan mereka mungkin merasa sangat buruk tentang diri mereka sendiri sehingga mereka tidak dapat bekerja dengan baik atau membiarkan kekuatan mereka bersinar.
2. Penerimaan diri berarti Anda menerima semua bagian diri Anda
Biasanya, kita cenderung menyembunyikan, mengabaikan, dan menolak bagian dari diri kita yang kita anggap tidak dapat diterima. Itu sebabnya mengapa banyak dari kita berjuang untuk menerima diri kita sendiri.
Penerimaan diri berarti Anda menerima semua bagian dari diri Anda, sekalipun ada bagian yang Anda tidak sukai, dan bahagia dengan diri Anda apa adanya. Berdamai dengan diri sendiri dan semua yang telah Anda lakukan di masa lalu dan sekarang, baik kesuksesan atau kegagalan[3].
3. Penerimaan diri (self acceptence) berarti Anda menyadari bahwa Anda adalah manusia
Sebagai manusia, tentu saja Anda memiliki kekuatan dan kelemahan. Penerimaan diri (self acceptance) berarti Anda menyadari bahwa menjadi tidak sempurna itu baik-baik saja[4]. Anda menerima ketidaksempurnaan Anda sebagai bagian alami dari menjadi manusia.
Dalam hal ini, kita melihat diri kita sebagai manusia seutuhnya, bukan melabeli atau mendefinisikan diri kita dari karakteristik, kejadian, kemampuan, atau kelemahan saja. Anda memutuskan untuk berhenti menghukum diri sendiri untuk setiap kekurangan kecil yang Anda miliki.
4. Penerimaan diri bukan berarti Anda menyerah tanpa perbaikan diri
Penerimaan diri (self acceptance) bukan tentang menyerah tanpa ada perbaikan atas kekurangan Anda. Anda menyadari kelemahan Anda tetapi tidak bersikap menolak diri sendiri.
Memiliki kesadaran akan keterbatasan kita adalah langkah pertama untuk menuju perbaikan dan pertumbuhan pribadi. Kesadaran ini membantu kita untuk memperbaiki kelemahan kita dan mengembangkan kebiasaan yang lebih baik[5].
Pentingnya penerimaan diri (self acceptance)

Belajar mempraktikkan penerimaan diri (self acceptance) membawa lebih banyak kebahagian, kedamaian batin, dan kesejahteraan dalam hidup Anda. Ini adalah dasar yang kuat untuk Anda bertumbuh dan mengembangkan diri[6].
Selengkapnya tentang pentingnya penerimaan diri dalam daftar berikut:
1. Penerimaan diri (self acceptance) membantu dalam pengendalian emosi
Penerimaan diri (self acceptance) yang buruk dapat mengganggu pengendalian emosi dengan dua cara[7]. Pertama, secara langsung mengganggu daerah otak yang mengendalikan emosi. Kedua, secara tidak langsung meningkatkan sinyal stres di otak Anda yang kemudian mengganggu daerah otak yang mengendalikan emosi.
Cara kedua dapat dijelaskan seperti berikut: Kurangnya penerimaan diri membuat Anda tetap fokus pada aspek negatif diri Anda, dan pikiran negatif meningkatkan sinyal stres di otak kita, yang akan menciptakan emosi negatif.
Sebaliknya, tingkat penerimaan diri yang tinggi berhubungan dengan emosi yang lebih positif dan kesejahteraan psikologis yang lebih baik. Penerimaan diri dapat meningkatkan semangat Anda dan melindungi Anda dari efek stres dan depresi.
2. Membantu Anda dalam memaafkan diri sendiri dan berwelas asih
Penerimaan diri membantu Anda menciptakan pandangan yang lebih positif, penuh kasih, dan seimbang tentang diri Anda[8]. Ini memungkinkan Anda memaafkan diri sendiri atas kesalahan Anda dan melanjutkan hidup.
Anda lebih berwelas asih kepada diri sendiri, memperlakukan diri sendiri dengan kehangatan dan perhatian yang sama yang akan diberikan seseorang kepada teman baik[9].
3. Meningkatkan percaya diri
Penerimaan diri dapat meningkatkan percaya diri Anda[10]. Ini membantu Anda dalam menyadari bahwa kelemahan Anda tidak menentukan Anda atau nilai Anda.
Penerimaan diri juga memungkinkan Anda untuk menyadari bahwa kegagalan tidak mendefinisikan Anda dan bahwa kegagalan merupakan kesempatan belajar untuk mencapai tujuan.
4. Penerimaan diri (self acceptance) memungkinkan Anda menjadi diri sendiri
Tanpa penerimaan diri (self acceptance), Anda selalu berusaha menyembunyikan atau menekan sifat diri Anda yang sebenarnya. Ini bisa mengakibatkan kelelahan.
Penerimaan diri memungkinkan Anda menampilkan diri dengan lebih jujur tanpa mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda. Ketika Anda menerima diri sendiri, Anda merasa lebih baik untuk menjadi diri Anda seutuhnya.
Langkah menerima diri sendiri

Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk mempraktikkan penerimaan diri (self acceptance) dalam kehidupan sehari-hari:
1. Buatlah komitmen untuk mengupayakan penerimaan diri (self acceptance)
Anda perlu membuat komitmen untuk mengatasi dan meningkatkan tingkat penerimaan diri Anda. Untuk memulainya, perhatikan self-talk Anda dan apa pun yang membuat Anda terlalu mengkritik diri sendiri. Buat jurnal penerimaan diri dan tuliskan hal-hal yang Anda katakan pada diri sendiri[11].
2. Maafkan kesalahan dan kegagalan Anda sendiri
Buat keputusan sadar untuk memaafkan diri sendiri. Kita tidak dapat menyalahkan diri kita sendiri atas hal-hal yang tidak kita ketahui atau tidak kita sadari sebelumnya, meskipun sekarang kita menyadarinya. Meskipun penting untuk belajar dari kesalahan kita, tetapi tidak pernah bermanfaat untuk menghukum diri kita sendiri atas penyesalan apa pun.
3. Terima ketidaksempurnaan
Tidak ada yang sempurna, dan tidak ada yang mungkin bisa sempurna[12]. Tidak perlu mengharapkan kita harus sempurna, sedangkan kita juga tidak menuntut orang lain sempurna. Terima diri Anda apa adanya: kekuatan, kelemahan, kesalahan, dan segalanya.
4. Buat catatan tentang diri Anda
Buat catatan tentang kekuatan dan pencapaian Anda serta kelemahan atau kegagalan Anda[13]. Jika Anda kesulitan menerima sesuatu, tuliskan pemikiran Anda tentang itu dan apa yang dapat Anda lakukan dengan lebih baik. Ini dapat membantu Anda menjalankan perubahan di masa mendatang dan bekerja lebih konsisten dengan nilai Anda.
5. Hindari menyalahkan diri sendiri dan bingkai ulang penilaian pribadi Anda
Pikirkan kembali hari ketika Anda mengalami kekecewaan atau kegagalan. Cobalah membingkai ulang penilaian pribadi Anda tanpa menghakimi diri sendiri[15]. Cobalah untuk tetap objektif dan pertimbangkan variabel lain yang mungkin berkontribusi pada situasi tersebut.
6. Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain
Alih-alih membandingkan diri Anda dengan orang lain, cobalah menjadi versi yang lebih baik dari diri Anda sebelumnya.
7. Mencoba kindness meditation
Kindness meditation adalah jenis meditasi yang dapat membantu Anda mengembangkan kepositifan, welas asih, dan keseimbangan batin[16]. Ini memerlukan pemikiran positif tentang diri sendiri, menghargai diri sendiri apa adanya, dan mengulangi afirmasi dengan keras.
8. Mencari bantuan
Jika Anda menemukan bahwa kurangnya penerimaan diri mengganggu ketenangan pikiran Anda, menimbulkan gejala kecemasan atau depresi, mengganggu kemampuan Anda untuk makan atau tidur, memengaruhi karier Anda, atau merusak hubungan Anda, Anda harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental.
Baca juga: 40 Kata-Kata tentang “Belajar dari Kesalahan”
Ingatlah bahwa penerimaan diri (self acceptance) adalah sebuah “praktik”, diperlukan usaha dari kita untuk secara aktif berjuang menuju pola pikir ini. Anda dapat melakukan proses ini sendiri, tetapi berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental, kerabat, atau anggota keluarga Anda mungkin bermanfaat.
Referensi:
- Shona Waters, PhD dalam betterup.com, The path to self-acceptance, paved through daily practice, diakses 20 Jan 2023
- Srini Pillay, MD dalam health.harvard.edu, Greater self-acceptance improves emotional well-being, diakses 20 Jan 2023
- Karyl McBride, Ph.D dalam psychologytoday.com, 6 Steps to Self-Acceptance, diakses 20 Jan 2023
- Sukhman Rekhi, MA dalam berkeleywellbeing.com, Self-Acceptance: Definition, Quotes, & How to Practice It, diakses 20 Jan 2023
- Alice team dalam goaskalice.columbia.edu, What does “self-acceptance” feel like?, diakses 20 Jan 2023
- Zeng X, Chiu CP, Wang R, Oei TP, Leung FY dalam Front Psychol, The effect of loving-kindness meditation on positive emotions: a meta-analytic review, diakses 20 Jan 2023.