Sang juara, seorang pemenang, atau orang yang berprestasi, adalah orang yang memiliki mental juara dalam dirinya.
Ada karakteristik tertentu dalam diri seorang dengan mental juara tinggi, seperti disampaikan Akshad Singi, seorang dokter sekaligus penulis dengan berbagai prestasi.
6 Karakteristik seseorang dengan mental juara tinggi
Berikut adalah 6 karakteristik seseorang yang memiliki mental juara, menurut Akshad Singi, seperti yang ditulisnya dalam sebuah artikel berjudul 6 Rare Signs You Have A Champion Mentality, yang ditulisnya di laman yourtango.com. Anda dapat mencatatnya bila perlu.
1. Melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh meskipun pada saat mood kurang bagus
“Jika Anda mengubah hari-hari ‘tidak ingin’ menjadi hari-hari terbaik usaha Anda, itu adalah tanda bahwa Anda memiliki mentalitas juara,” tulis Singi.
Menurut Singi, umumnya orang tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan jika pada saat itu mereka tidak menyukainya, katakanlah misalnya sedang malas, atau mood yang kurang bagus.
Sebaliknya seorang yang punya mental juara, mendorong dirinya sendiri, tidak menyerah, dan berkomitmen, meskipun pada saat-saat mereka sedang tidak menginginkan untuk melakukannya.
2. Tidak menunda pekerjaan hari ini
Bagi Singi, menunda pekerjaan hari ini untuk dikerjakan besok adalah masalah besar. Ia mengingat pepatah lama yang menurutnya sangat akurat: “Besok tidak pernah datang”.
Ia mengingatkan kepada kita, “Dan sementara hampir semua orang pernah mendengarnya, hanya sedikit yang memiliki pengendalian diri untuk mempraktikkan implikasinya.”
Inilah ciri orang bermental juara, mendorong dirinya untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini, alih-alih menundanya untuk dikerjakan besok.
3. Lakukan “satu lagi”
Kata-kata “Ayo lakukan satu lagi”, menurut Singi, adalah kata-kata yang biasa keluar dari mulut seorang dengan mental juara tinggi.
“Saya berbicara tentang pola pikir ‘satu lagi’ yang dimiliki beberapa orang ketika mereka sudah melakukan sesuatu di luar zona nyaman mereka,” jelas Singi.
Bahkan, dalam situasi ketidaknyamanan, seorang bermental juara bersedia “melakukannya sekali lagi” untuk mencapai prestasi yang diharapkannya.
4. Disiplinkan diri kita

Hati-hati dengan konsep lembut dan lunak kepada diri sendiri. Singi bukan sepenuhnya menentang konsep ini. Ia hanya mencoba untuk memberi peringatan karena konsep ini sering disalahgunakan.
Jadi, suatu saat kita tidak menepati komitmen dan pekerjaan, kita harus merasa tidak baik-baik saja dengan fakta bahwa kita tidak menghargai kata-kata kita.
“Tapi para juara tidak percaya pada filosofi ini. Jika mereka berjanji pada diri mereka sendiri bahwa mereka akan melakukan sesuatu dan mereka tidak melakukannya, mereka membiarkan diri mereka merasa bersalah. Mereka tidak merendahkan kesalahan mereka. Mereka tidak bersikap lunak pada diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka memastikan bahwa mereka merasakan sakit dan rasa bersalah sehingga mereka menepati janji mereka lain kali.,” tulis Singi panjang.
5. Sesekali mengorbankan waktu tidur
Meskipun penting bagi kita untuk menaati waktu tidur 8 jam, tetapi sesekali seorang bermental juara mungkin akan mengorbankan waktu tidurnya untuk menyelesaikan tugas dan komitmennya.
Dalam sarannya ini, Singi bukan ingin mengatakan bahwa mengorbankan waktu tidur itu baik. Menurutnya, waktu tidur yang cukup itu penting.
“Anda dapat menganggap hari itu sebagai pengecualian langka di mana Anda mengorbankan waktu tidur dan melakukan pekerjaan Anda,” tulis Singi, “Bagaimanapun, itulah yang dilakukan seorang juara.”
6. Itu selalu pada kita
Suatu saat hasil yang kita dapatkan belum maksimal, dari pengalaman masa lalu yang dipelajarinya, Singi menjelaskan bahwa tidak ada gunanya menyalahkan situasi, keadaan, perilaku atau tindakan orang lain, karena itu di luar kendali diri kita sendiri.
Singi mengingatkan, “Satu-satunya orang yang tindakan dan kompetensinya dapat Anda kendalikan adalah Anda.”
Bagi seorang bermental juara, selalu ada potensi perbaikan diri dan kualitas dari sebuah kegagalan atau hasil yang belum maksimal. Singi kemudian memberikan sarannya, “Fokus pada apa yang dapat Anda lakukan untuk mengarahkan bantuan ke arah Anda.”
Baca juga: Self Efficacy Adalah Konsep Tentang Keyakinan Diri, Berikut Penjelasannya
Lihat apakah kita memiliki semua dari 6 daftar karakteristik mental juara. Jika tidak, mungkin inilah saatnya kita mengembangkannya.