Dari sebuah studi baru, terungkap bahwa jenis lagu yang digunakan sebagai “musik untuk tidur” ternyata lebih bervariasi, tak hanya jenis lagu dengan irama yang lembut atau tempo yang lambat dan tenang. Beberapa orang mendengarkan jenis lagu yang lebih berenergi sebagai musik pengantar tidur.
Penulis di laman neurosciencenews.com, Hanna Abdallah, merangkum penjelasan temuan dari studi tersebut yang dipublikasikan oleh para peneliti, Rebecca Jane Scarratt dari Aarhus University, Denmark, dan rekannya dalam jurnal akses terbuka PLOS ONE. Berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya
Studi tentang musik untuk tidur
Dalam penelitiannya ini yang berjudul The Audio Features of Sleep Music: Universal and Subgroup Characteristics, Scarrat dan rekannya mengidentifikasi lagu-lagu pada aplikasi pemutar musik Spotify.
Mereka menganalisis lagu-lagu yang ada dalam playlist yang populer, yang banyak diputar pendengar sebagai “musik untuk tidur”, seperti dikutip dalam laman neurosciencenews.com.
Pertama-tama, para peneliti mengumpulkan daftar semua playlist yang menampilkan variasi kata “tidur” dalam bahasa apa pun, dan kemudian mengecualikan hasil: (1) yang bukan musik atau lagu, misalnya podcast atau suara alam yang didengarkan untuk tidur, (2) nama band yang menyertakan kata “tidur”, dan (3) playlist yang memiliki follower kurang dari 100.
Hasilnya, terdapat 986 playlist yang populer, yang diputar oleh pendengar sebagai musik pengantar tidur. Playslist di Spotify tersebut berisikan sebanyak 225.626 lagu, demikian laporan dalam laman neurosciencenews.com.
Para peneliti kemudian menganalisis trek ini secara statistik, mengelompokkannya berdasarkan karakteristiknya, seperti tempo, kenyaringan, dan energi.
Musik untuk tidur yang sering didengar ternyata lebih variatif, tak hanya jenis lagu yang lembut dan pelan
Studi ini menemukan bahwa musik untuk tidur biasanya lebih lambat dan lebih tenang, dan cenderung memiliki lebih sedikit lirik dan lebih banyak instrumen akustik, menurut laman neurosciencenews.com.
Terlepas dari pola ini, Scarrat dan rekannya juga menemukan variasi jenis musik lain yang diputar oleh pendengar, yang para peneliti kelompokkan menjadi enam sub-kategori berbeda.
Tiga dari subkategori tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan musik yang biasa digunakan untuk membantu orang tertidur.
Sebaliknya, musik di tiga subkategori lainnya lebih keras dan memiliki lebih banyak energi daripada musik pengantar tidur pada umumnya. Ada beberapa lagu terkenal di trek ini, seperti “Dynamite” oleh BTS dan “lovely (with Khalid)” oleh Billie Eilish dan Khalid.
Para penulis mengatakan, “Dalam studi ini, kami melihat bagaimana orang menggunakan musik untuk membantu mereka tidur. Kami menemukan bahwa, meskipun musik pengantar tidur biasanya lebih tenang, lebih lambat, instrumental, dan lebih sering dimainkan pada instrumen akustik daripada musik lain, orang juga menggunakan berbagai jenis musik untuk membantu mereka tidur, termasuk musik dengan banyak energi dan tempo,” seperti dikutip dalam laman neurosciencenews.com.
Lagu-lagu populer dapat membantu beberapa orang rileks dan tertidur, menurut studi baru
Penulis berpikir bahwa keakraban dengan lagu-lagu populer dapat membantu beberapa orang rileks dan tertidur, meskipun lagu tersebut memiliki lebih banyak energi, seperti dilaporkan dalam laman neurosciencenews.com.
Tetapi penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk melihat kemungkinan ini dan mencari tahu mengapa orang yang berbeda mendengarkan jenis “musik pengantar tidur” yang berbeda.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada “satu ukuran yang cocok untuk semua orang” dalam hal musik yang dipilih untuk membantu orang tidur.
Baca juga:
Mengapa Lagu-Lagu Sedih Malah Membuat Anda Merasa Lebih Baik?
8 Lagu Anime Sedih, dari Film Anime Terbaik, Bikin Nangis Bareng
Penelitian tentang karakteristik musik untuk tidur masih terbatas, dan penelitian sebelumnya cenderung relatif kecil. Scarrat berharap, “Penelitian ini dapat membantu dokter mengetahui cara menggunakan musik dan mengajari kita lebih banyak tentang bagaimana musik digunakan untuk mengontrol perilaku orang dalam kehidupan sehari-hari.”