Self efficacy adalah suatu konsep atau teori tentang keyakinan diri. Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh Albert Bandura, seorang profesor psikologi Universitas Stanford. Sejak ditemukannya pada tahun 1977, konsep self efficacy telah banyak dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam upaya peningkatan prestasi.
Teruslah membaca penjelasan di bawah ini untuk mendapatkan pemahaman lebih cermat tentang konsep self efficacy.
Apa itu self efficacy?
Efikasi diri atau Self efficacy adalah keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk berhasil dalam situasi tertentu. Menurut Bandura, Self-efficacy bukan mengacu pada kemampuan Anda, melainkan mengacu pada seberapa besar Anda yakin bahwa Anda dapat menggunakan kemampuan Anda, dan berhasil dalam mengerjakan tugas atau mencapai tujuan tertentu.
Kemampuan yang Anda miliki saja belum cukup. Anda perlu memiliki keyakinan dalam diri bahwa dengan kemampuan itu, Anda bisa berhasil dalam suatu tugas atau pekerjaan tertentu meski ada hambatan atau situasi sulit.
Self Efficacy adalah kunci peningkatan prestasi kerja
Di lingkungan profesional, self efficacy berpengaruh terhadap prestasi kerja. Mengapa demikian? Karena self efficacy “melahirkan” sikap-sikap positif, seperti misalnya sikap pengendalian diri, tidak mudah tertekan dalam menghadapai kegagalan, motivasi diri, juga terlibat aktif dalam kendali atas suatu situasi.
Bagi Anda, kesulitan dan kegagalan bukan berarti “akhir dari segalanya”. Sebaliknya, Anda berupaya lebih keras mencari cara baru atas kesulitan dan kegagalan yang Anda hadapi.
Di sisi lain, orang yang memiliki self efficacy rendah tidak punya banyak keyakinan atas kemampuan dirinya. Cenderung melihat situasi sulit sebagai sesuatu yang harus dihindari.
Kalau terjadi kemunduran atau kegagalan, Anda cenderung cepat menyerah, tidak berkomitmen, tidak “tahan banting”, dan kecil kemungkinan untuk bangkit kembali dari kegagalan.
Fakor-faktor yang dapat meningkatkan self efficacy

Self efficacy atau efikasi diri mulai terbentuk dan berkembang sejak usia dini melalui berbagai pengamatan dan pengalaman sosial. Karena Anda bakal terus mengalami pengalaman baru sepanjang hidup, pertumbuhannya tidak berhenti sampai saat ini saja.
1. Pengalaman pencapaian
Menurut Bandura, keberhasilan atau pencapaian yang pernah Anda raih dapat meningkatkan self efficacy. Sebaliknya, kegagalan merusak atau melemahkan pertumbuhan efikasi diri.
Makin sulit tugas atau pekerjaan yang berhasil Anda kerjakan, makin besar pengaruhnya atas pertumbuhan self efficacy. Namun, berhasil dalam tugas yang mudah belum tentu meningkatkan efikasi diri.
Atas dasar itu, Anda perlu mengingat-ingat pencapaian Anda selama ini. Itu akan membangkitkan keyakinan diri Anda atas kemampuan yang Anda miliki.
Kemudian, karena keterampilan diperoleh dari latihan, makin banyak Anda berlatih atas suatu keterampilan tertentu, dan berhasil dalam latihan tersebut, itu juga meningkatkan efikasi diri kamu.
2. Motivasi dari pencapaian orang lain
Bandura menjelaskan bahwa melihat keberhasilan atau pencapaian orang lain yang mirip dengan Anda dapat meningkatkan keyakinan bahwa Anda juga memiliki kemampuan untuk berhasil dalam tugas yang serupa.
Yang dimaksud dengan orang lain yang mirip dengan Anda adalah orang-orang yang Anda hormati sebagai panutan, bisa tokoh masyarakat, keluarga, teman, atau mentor kamu sekalipun.
Dari melihat kesuksesan dan pencapaian orang-orang yang Anda hormati sebagai panutan, Anda akan menyerap keyakinan positif bahwa Anda juga bisa mencapai keberhasilan yang serupa.
3. Feedback positif
Bandura juga menegaskan bahwa orang dapat dibujuk atau dipersuasi untuk percaya dan yakin bahwa orang itu memiliki keterampilan atau kemampuan untuk berhasil dalam melalukan suatu tugas atau pekerjaan.
Pertimbangkan tanggapan, saran, atau masukan seseorang yang Anda hormati sebagai panutan, yang menurut Anda ucapannya dapat dipercaya. Feedback positif dari orang-orang tersebut dapat membantu Anda merasa lebih yakin pada kemampuan Anda sendiri.
4. Perhatikan pikiran dan emosi Anda
Yang terakhir menurut Bandura, tanggapan Anda sendiri dan reaksi emosional atas situasi tertentu juga mempengaruhi pertumbuhan self efficacy. Carilah cara agar Ana dapat mengelola pikiran dan emosi Anda.
Dengan cara meminimalkan stres dan meningkatkan suasana hati saat menghadapi situasi yang sulit atau menantang, Anda dapat meningkatkan keyakinan diri atau self efficacy.
Baca juga: Cara Meningkatkan Produktivitas dengan Strategi Sederhana Berikut
Self efficacy adalah tentang keyakinan diri. Kalau ada dua orang dengan kemampuan sama, sumber daya yang sama, diminta melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang sama, Anda yang punya self efficacy, yang punya keyakinan diri yang kuatlah, akan keluar sebagai juara.
Referensi:
James E Maddux and Evan Kleiman, George Mason University, dalam nobaproject.com, Self-Efficacy, diakses 5 Jan 2023
Courtney E. Ackerman, MA dalam positivepsychology.com, What Is Self-Efficacy Theory? (Incl. 8 Examples & Scales), diakses 4 Jan 2023
Kendra Cherry dalam verywellmind.com, Self Efficacy and Why Believing in Yourself Matters, diakses 3 Jan 2023
Gabriel Lopez-Garrido dalam simplypsychology.org, Self-Efficacy Theory, diakses 2 Jan 2023