Mengapa Kita Merasa Gugup Saat Berbicara di Depan Umum, dan Cara Mengatasinya, Menurut Pakar

Gugup saat berbicara di depan umum
Mengapa kita gugup saat berbicara di depan umum (gambar oleh ICSA dalam pexels.com)

Bahkan pembicara yang berpengalaman sekalipun bergumul dengan perasaan grogi atau gugup saat berbicara di depan umum. Menurut Sarah Gershman, karena begitulah cara otak kita diprogram.

Sarah Gershman adalah pelatih pidato eksekutif dan CEO dari Green Room Speakers, juga profesor di Sekolah Bisnis McDonough di Georgetown University. Ia menemukan jawaban di balik situasi ini. Beranjak dari rumusan masalah tersebut, melalui laman hbr.org, ia memberikan tips kepada kita bagaimana cara mengatasinya.

Mengapa kita merasa gugup saat berbicara di depan umum?

Sarah menemukan jawaban yang sama ketika bertanya kepada orang-orang tentang apa yang membuat mereka merasa gugup saat berbicara di depan umum: Saya tidak suka diawasi, Saya tidak suka semua mata tertuju pada saya.

Dalam tulisannya yang berjudul To Overcome Your Fear of Public Speaking, Stop Thinking About Yourself di laman hbr.org, ia menulis, “Untuk memahami alasannya, kita perlu kembali ke masa prasejarah, ketika manusia menganggap mata yang mengawasi kita sebagai ancaman eksistensial.”

Dalam realitas prasejarah, tatapan mata berarti menandakan adanya kemungkinan ancaman dari musuh atau predator. Menanggapi bahaya itu, bagian otak kita yang membantu kita merespons bahaya, yakni amigdala, memicu respons melawan-atau-lari, tapi juga menimbulkan stres dan kecemasan yang hebat.

Saat berbicara di depan umum, banyak mata mengawasi, seolah kita sedang diserang

Apa hubungannya dengan berbicara di depan umum? Sarah menjelaskan bahwa ketika kita berbicara di depan umum, dan merasakan bahwa banyak mata mengawasi kita, otak kita memberi tahu kepada kita bahwa kita sedang diserang.

Otak kita masih terprogram dari realitas manusia prasejarah kita bahwa tatapan mata adalah ancaman atau bahaya bagi kita. “Dengan kata lain, kecemasan berbicara di depan umum ada dalam DNA kita,” tulis Sarah.

Respon fisik gugup saat berbicara di depan umum menyerupai bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap ancaman atau bahaya

Sarah menambahkan, “Kita secara fisiologis menganggap audiens sebagai predator yang mengancam dan memberikan respons yang sebanding.” Respons fisik kita saat gugup berbicara di depan umum menyerupai bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap tanda-tanda fisik bahaya (sesak napas, wajah kemerahan, gemetar).

Kita menghindari penonton, karena otak kita memberitahu bahwa itu adalah sumber bahaya

Sarah menjelaskan, “Dan karena otak kita memberi tahu kita bahwa kita sedang diserang, kita melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi diri kita sendiri dari sumber bahaya — dalam hal ini menurut otak kita, penonton — untuk menangkis serangan dan menumpulkan bahaya apa pun.”

Dengan cara apa kita menghindari audiens? “Kami fokus pada slide kami. Kami melihat ke bawah. Kami mundur ke catatan kami. Dalam prosesnya, kami mengabaikan orang-orang di depan kami, berharap mereka tidak terlihat,” jelas sarah.

Sarah mengingatkan, “Meskipun menghindari kontak mata langsung mungkin tampak seperti strategi yang efektif untuk mengatasi kecemasan berbicara, itu sebenarnya membuat Anda malah makin gugup.”

Cara mengatasi perasaan gugup atau grogi ketika berbicara di depan umum

Cara mengatasi gugup saat berbicara di depan umum
Cara mengatasi gugup saat berbicara di depan umum (gambar oleh Pavil Danilyuk dalam pexels.com)

Sarah menyatakan, “Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan kemurahan hati menyebabkan penurunan aktivitas amigdala.

Menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati kepada orang lain telah terbukti mengaktifkan saraf vagus, yang memiliki kekuatan untuk menenangkan amigdala, menenangkan respons lawan-atau-lari.

Prinsip yang sama berlaku dalam hal berbicara di depan umum. Ketika kita berbicara dengan semangat kemurahan hati, kita menangkal sensasi diserang dan mulai merasa tidak terlalu gugup.

Ia mengakui bahwa ini sulit dilakukan. Katanya, “Karena otak mereka mengatakan kepada mereka: Sekarang bukan waktunya untuk memberi, saatnya lari.” Kemudian ia memberikan penjelasan tentang seperti apa kemurahan hati dalam hal berbicara di depan umum dengan tiga langkah berikut ini:

1. Saat menyiapkan presentasi, pikirkan tentang audiens kita

Biasanya, saat kita akan menyiapkan presentasi, kita memulai dengan mendalami topik presentasi. Sebaliknya, Sarah menyarankan, “Mulailah dengan audiens.”

Tanyakan pada diri kita: Siapa yang akan berada di ruangan itu? Mengapa mereka ada di sana? Apa yang mereka butuhkan? “Identifikasi kebutuhan audiens, dan buat pesan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan tersebut,” saran Sarah.

2. Tepat sebelum kita berbicara, fokuskan kembali otak kita

Saat berbicara di depan umum, kita mungkin berpikir: Semua orang menilai saya. Bagaimana jika saya gagal? Sarah memberikan saran kepada kita, “Ingatkan diri Anda bahwa Anda ada di sini untuk membantu audiens Anda.”

Kita dapat berbicara kepada otak kita: presentasi ini bukan tentang saya. Ini tentang membantu audiens saya. Menurut Sarah, seiring waktu (biasanya antara empat sampai enam presentasi), otak kita akan mulai memahaminya, dan kita akan menjadi tidak terlalu gugup lagi.

3. Saat berbicara, lakukan kontak mata

Sementara kita biasanya berbicara di depan umum kepada orang-orang sebagai kelompok, tetapi menurut sarah, cara terbaik untuk terhubung dengan audiens Anda adalah dengan berbicara kepada mereka sebagai individu.

Bagaimana caranya? Sarah menjelaskan, “Dengan melakukan kontak mata terus-menerus dengan satu orang per pikiran. (Setiap pemikiran adalah tentang satu klausa penuh.) Dengan memusatkan perhatian pada satu orang pada satu waktu, Anda membuat setiap orang di ruangan merasa seperti Anda sedang berbicara hanya kepada mereka.”

Sarah menyadari bahwa melakukan kontak mata langsung secara individu bisa terasa tidak nyaman pada awalnya. Namun, menurutnya, semakin kita berlatih, itu justru akan membuat kita tidak terlalu gugup. Jauh lebih mudah (dan lebih efektif) untuk melakukan serangkaian percakapan satu lawan satu daripada berbicara dengan semua orang sekaligus.

Baca juga: Cara Berbicara di Depan Umum Agar Tidak Grogi, Belajar dari Kaley Chu

Sementara gugup saat berbicara di depan umum adalah pengalaman yang menegangkan, bahkan menyakitkan, kemurahan hati merubahnya menjadi pengalaman yang memberi dan membantu orang lain.

“Pembicara yang murah hati lebih tenang, lebih santai, dan — yang paling penting — lebih efektif dalam menjangkau audiens dan membuat dampak yang diinginkan,” sarah menyimpulkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *