Minum secangkir kopi mungkin berguna untuk mencegah rasa kantuk. Itu terasa memberi energi pada tubuh kita, meskipun sebenarnya tidak.
Emma Beckett, Dosen Senior Ilmu Pangan dan Nutrisi Manusia, di University of Newcastle, menjelaskan bagaimana cara kerja kopi dalam tubuh kita dalam mengatasi rasa kantuk dan lelah Anda, yang ditulisnya dalam laman theconversation.com.
Penjelasan itu memperlihatkan kepada kita bahwa yang dikerjakan oleh secangkir kopi pada tubuh kita bersifat sementara waktu, tidak ada energi yang ditambahkan ke dalam tubuh kita. Berikut adalah rangkumannya.
Bagaimana kopi menghilangkan rasa kantuk dan membuat kita merasa lebih bernergi?
Dalam mengurangi rasa kantuk dan kelelahan kita, kandungan kafein dalam kopi bekerja dengan cara menghalangi atau menghentikan adenosin bereaksi, demikian catatan Emma. Adenosin sendiri merupakan pemberi sinyal rasa kantuk dan lelah pada tubuh kita.
Ketika tubuh kita menggunakan energi selama beraktivas, tubuh menghasilkan produk sampingan yang disebut adenosin. Makin banyak energi yang digunakan makin banyak adenosin yang dihasilkan.
Adenosin ini bereaksi dengan reseptor memberi sinyal ke tubuh agar melambat, dan karena proses ini kita merasa mengantuk dan kelelahan.
“Inilah mengapa Anda merasa lelah setelah seharian beraktivitas,” jelas Emma dalam artikel yang ditulisnya dengan judul Nope, coffee will not give you extra energy. It will just borrow a bit that you will pay for later, di laman theconversation.com.
Intervensi kafein pada adenosin lah yang bertanggung jawab mencegah rasa kantuk. Seolah-olah kita mulai kembali dengan energi baru setelah minum secangkir kopi.
Kandungan kafein dalam kopi tidak menambah energi
Emma menulis, “Meskipun terasa memberi energi, sedikit intervensi kafein ini lebih merupakan pinjaman dari perasaan terjaga Anda, daripada penciptaan energi baru.” Ini karena kafein tidak mengikat adenosin selamanya, dan adenosin yang diblokirnya tidak hilang.
Setelah beberapa waktu, kafein terurai dan rusak. “Semua adenosin yang telah menunggu dan menumpuk dan perasaan mengantuk kembali, kadang-kadang sekaligus,” tambah Emma
Hutang kita karena kafein yang kita gunakan pada akhirnya selalu perlu dilunasi. Emma menyarankan, “Dan satu-satunya cara nyata untuk membayarnya adalah dengan tidur.”
Hubungan kafein dan adenosin

Emma menjelaskan, “Seberapa banyak kafein membangunkan Anda bergantung pada seberapa banyak adenosin bebas yang Anda miliki di tubuh Anda dan seberapa mengantuk Anda karenanya.”
Jadi, kopi yang kita minum di kemudian hari, saat tubuh mengirimkan lebih banyak sinyal bahwa sudah waktunya untuk tidur, mungkin akan terasa lebih kuat.
Beberapa penjelasan efek kopi pada tubuh kita
Menurut Emma, konon kita semua memproses kafein dengan cara yang berbeda. Efeknya mungkin lebih cepat hilang dan tidak terlau terasa bagi sebagian dari kita yang rutin minum kopi. Itu karena tubuh kita terbiasa dengan kopi.
Namun, pada umumnya, Jumlah waktu yang dibutuhkan setengah dari kafein untuk dipecah adalah sekitar lima jam. Artinya, kafein mungkin dapat membuat Anda sulit tidur di malam hari jika Anda meminumnya terlalu larut di siang hari.
Kortisol, hormon yang bisa membuat Anda merasa lebih waspada, juga bisa naik saat Anda minum kopi. Sehingga munurut Emma, “Ini mungkin berarti kafein terasa lebih efektif di pagi hari, karena Anda sudah mengalami peningkatan kortisol secara alami saat bangun.”
“Meskipun tidak ada bahaya minum kopi saat perut kosong, kopi dengan atau setelah makan mungkin menyerang Anda lebih lambat,” jelas Emma, “Ini karena makanan mungkin memperlambat laju penyerapan kafein.”
Hati-hati pada saat menambahkan gula pada minuman kafein Anda. Emma mengingatkan,”gula memang memberi energi pada tubuh Anda, tetapi gula bebas dalam minuman Anda bisa menyebabkan lonjakan gula darah, yang bisa membuat Anda merasa lelah saat gula darah turun.”
Baca juga: Fungsi Lubang pada Kemasan Kopi
Emma menyimpulan, “Kafein bisa bermanfaat, tapi itu bukan sihir. Untuk menciptakan energi dan memberi energi kembali pada tubuh kita, kita membutuhkan makanan, air, dan tidur yang cukup,”