Berdasarkan bahan pokoknya, klasifikasi bahan pembuatan kue indonesia antara lain serelia, tepung-tepungan, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan buah.
Lebih lengkap tentang klasifikasi kue Indonesia berdasarkan bahan dijelaskan di bawah ini:
Klasifikasi bahan pembuatan kue Indonesia
Klasifikasi bahan pembuatan kue indonesia antara lain:
- Serealia : Beras dan beras Ketan (beras ketan putih dan hitam)
- Tepung- tepungan : Tepung beras, tepung ketan, tepung tapioka, tepung sagu , tepung hunkue, tepung maizena
- Umbi : ubi jalar, ubi kayu, talas, kentang, garut, ganyong ,dll
- Kacang- kacangan : Mente, kacang tanah, kacang hijau, kenari dll.
- Buah : pisang, nanas, nagka, labu.
Bahan-bahan yang disebutkan di atas adalah klasifikasi kue khas Indonesia berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan tersebut masuk dalam kategori bahan pokok. Masih ada kategori bahan lain dalam pembuatan kue selain bahan pokok, diantaranya bahan cair, bahan penambah rasa, warna, dan aroma.
Masing-masing bahan tersebut, yang masuk dalam kategori bahan pokok akan dijelaskan secara lebih dalam melalui penjelasan di bawa ini.
Bahan-bahan pokok pembuatan kue khas Indonesia
Bahan pokok dalam pembuatan kue khas Indonesia sedikit berbeda dengan bahan pembuatan kue kontinental, oriental, maupun kue modern.
Pada dasarnya, bahan pokok pembuatan kue Indonesia memanfaatkan hasil alam Indonesia. Bahan yang digunakan umumnya bahan-bahan segar tanpa proses pengolahan bahan kimia. Kekayaan alam Indonesia menjamin selalu tersedianya bahan pangan untuk kue-kue.
Masing-masing bahan tersebut memerlukan teknik penanganan yang khusus. Ketepatan pemilihan bahan sangat berpengaruh terhadap kue yang dihasilkan.
Bahan pokok untuk pembuatan kue khas Indonesia diantaranya:
1. Umbi-umbian
Jenis umbi-umbian yang sering digunakan untuk kue-kue khas Indonesia diantaranya ubi kayu (singkong), ubi jalar, talas, garut, ganyong, dan kentang.
Umbi- umbian yang digunakan untuk pembuatan kue pada umumnya umbi yang sudah cukup tua, tidak terlalu tua, tetapi juga tidak terlalu muda. Umbi yang terlalu tua mengandung kadar tepung yang tinggi dan memiliki serat banyak, sedangkan umbi yang muda kadar airnya tinggi namun zat tepungnya kurang.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan umbi-umbian untuk dijadikan kue khas Indonesia adalah :
- Umbi-umbian sebaiknya segera digunakan agar warnanya tidak berubah dan rasanya tidak menjadi pahit. Sementara ubi jalar perlu disimpan beberapa hari agar rasanya lebih manis.
- Cucilah umbi sebelum dan sesudah dikupas.
- Hati-hati terhadap beberapa jenis umbi yang mengandung racun atau menimbulkan rasa gatal.
- Untuk menghilangkan racun dan asam biru, rendam dalam air secara berulang-ulang
- Untuk mengilangkan rasa gatal, rendam dalam air garam
- Agar umbi yang putih menjadi lebih putih, rendam dalam air pencuci beras
2. Padi-padian
Jenis padi-padian yang paling banyak digunakan dalam pembuatan kue Indonesia adalah beras, beras ketan dan jagung. Bahan-bahan ini dapat digunakan dalam bentuk utuh, menir, maupun berupa tepung.
Beras
Berdasarkan jenisnya beras dapat dibedakan menjadi beras biasa dan beras ketan. Menurut warnany beras dibagi menjadi beras putih dan beras merah, beras ketan putih, beras ketan hitam, dan beras ketan merah, sedangkan berdasarkan teksturnya dibedakan atas beras jenis keras dan ada pula beras jenis lunak (pulen).
Sebagai bahan dasar dalam membuat kue pilihlah beras sesuai dengan macam kue yang akan dibuat. Hal ini disebabkan masing-masing jenis kue mempersyaratkan jenis beras tertentu. Jenis kue yang terbuat dari beras yang banyak ditemui contohnya: kipang.
Beras Ketan
Jenis beras ketan yang sering digunakan sebagai bahan pokok untuk kue adalah beras ketan putih dan beras ketan hitam. Penggunaan beras ketan putih lebih banyak dibandingkan dengan ketan hitam.
Kue- kue Indonesia yang terbuat dari bahan dasar beras ketan seperti: nasi ketan/nasi lamak, ketan sarikaya, tape ketan, brondong, lemper, wajik, bubur ketan dan sebagainya.
Jagung
Berdasarkan warnanya jagung dapat dibagi menjadi jagung putih, jagung kuning, dan kuning kemerahan. Sebagai bahan pokok pembuatan kue, jagung dapat digunakan dalam bentuk: utuh, butir atau menir, tepung, sari tepung.
Jagung dapat diolah dalam keadaan kering atau segar. Jagung yang segar dan baru dipetik akan menghasilkan kue yang enak karena rasa aslinya masih tetap.
Pemilihan jagung dapat pula dilakukan sesuai dengan kegunaannya atau jenis kue yang akan dibuat seperti jagung yang tua atau sedang atau muda. Jagung tua mengandung lebih banyak zat tepung, rasa manisnya kurang dibandingkan dengan jagung muda.
3. Tepung-tepungan
klasifikasi bahan pembuatan kue Indonesia lainnya yaitu menggunakan berbagai macam diantaranya tepung beras, tepung ketan, tepung tapioka, tepung sagu hingga tepung maizena.
Tepung Beras
Tepung beras untuk pembuatan kue mudah didapat di pasaran. Akan tetapi, kualitas kue yang dibuat dari tepung beras yang baru ditumbuk lebih baik dibandingkan dengan kue yang dibuat dari tepung beras kering yang banyak dijual dipasaran.
Kue Indonesia yang berbahan dasar tepung beras banyak jenis dan macamnya. Tepung beras dapat dijadikan kue dengan cara direbus, dikukus, digoreng, digongseng dan dibakar. Diantara kue yang terbuat dari tepung beras adalah : kue mangkok, lapis, talam, arai pinang, kue kering, sagun-sagun, nagasari, kembang loyang dan seba- gainya.
Tepung ketan
Tepung ketan merupakan bahan pokok pembuatan kue-kue Indonesia yang banyak digunakan sebagaimana juga hal dengan tepung beras. Tepung ketan saat ini sangat mudah untuk mendapatkannnya karena banyak dijual dipasaran dalam bentuk tepung yang halus dan kering.
Beras ketan termasuk bahan dasar yang sering digunakan dalam pembuatan kue-kue Indonesia antara lain: kue ku, candil, onde-onde, kue bugis, klepon, ronde (isi minuman/wedang) dan sebagainya.
4. Kacang-kacangan
Jenis kacang-kacangan yang sering digunakan sebagai bahan pokok pembuatan kue Indonesia adalah kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang tunggak, dan kacang tolo.
Untuk mendapatkan kualitas kacang-kacangan yang baik, perhatikan hal-hal berikut:
- Kacang-kacangan harus tua, khususnya untuk kacang tanah, kacang mente, kacang tunggak, kacang bogor, dan kacangan merah
- Kacang-kacangan yang akan disimpan lama harus benar-benar kering dan tidak berulat.
- Kacang-kacangan harus bersih dari kotoran dan campuran bahan lain, misalnya batu-batu kecil atau kotoran lain.
- Apabila membeli kacang-kacangan perhatikan timbangannya, dan apabila sudah dipak (bungkusan). Perhatikan isi kacang didalamnya.
Umumnya kacang tanah digunakan sebagai bahan pokok untuk kue kering dan sebagai bahan isi kue. Kue khas Indonesia yang terbuat dari kacang tanah antara lain adalah : kipang kacang, kacang bawang, kacang telur, kue kering dan sebagainya.
Seperti halnya kacang tanah, kacang hijau digunakan sebagai bahan pokok kue kering atau sebagai bahan isi. Kacang hijau sering digunakan sebagai bahan isi macam-macam kue/penganan yang disebut dengan kumbu misalnya: onde-onde, kue ku, bakpau, gandasturi dan sebagainya.
5. Buah-buahan
Buah-buahan yang banyak digunakan sebagai bahan pokok untuk kue adalah berbagai jenis pisang dan labu kuning/waluh. Buah- buahan lain seperti nangka, durian umumnya digunakan sebagi penambah rasa dan aroma, sedangkan buah-buahan yang rasanya asam atau tidak enak dimakan mentah pada umumnya diolah menjadi manisan atau asinan.
Baca juga: Kue Ukuran 18 Sebesar Apa? Kue Ukuran 20 Sebesar Apa? Cari Tahu di Sini Yuk